Arsip Bulanan: Desember 2014

Sisterhood Of The World Bloggers Award

SISTERHOOD BLOG OF THE WORLD AWARD

I’m honored to be nominated for the Sisterhood of the World Bloggers Award,  My blog is relatively ‘young’, and I don’t publish as many posts as I would like to due to my writing commitments. The lovely lady who nominated me is Rani Asean. Her blog, smile! I shared my stories just for you to see your gorgeous smile is excellent, every post extremely informative. I adore Rani’s writing, as she is both honest and beautiful as she shares herself and experiences.

Sisterhood of the World Bloggers Award recognizes the unique voices of women bloggers around the world

To accept this award, here are the rules:

  1. Link to the person who nominated you.
  2. Add the reward logo.
  3. Answer the questions your nominator has asked.
  4. Nominate 7 other bloggers and let them know via comments.
  5. Ask your nominees 10 questions.

Lets GO!

These are my answers to Rani’s Questions

1. What is the meaning of your name?

My name is derived from the Muslim Islamic country or language, and the meaning of my name is “Gets the pleasure of Allah SWT”.

2. Butterflies, are they cute or they a monster?

Butterflies of course cute 🙂

3. What comes to your mind when seeing a man wearing a pink T- shirt?

weird 😀

4. What would you do if one day you wake up and turn into a man?

wow…my whole life would be turned around.  I cannot imagine how I would explain it to my husband.

5. If you can play an instrument, what would you play and why?

hm,,,if i can play an instument better to play the Piano, because (in my opinion)  when people are playing the piano they look very graceful and I want to looks like that too 😉

6. Which part of your body do you like most and why?

eyes, because “my husband said” my eyes is big 😉

7.  Who is your inspiration figure?

I do not think any one person inspired me greatly.  My parents, of course, helped me want to make something of myself, but they did not inspire me in the sense that I looked at them and said “Because of you, I want to do X.”

But overall, I get inspiration from a desire to be the best I can be, not from a desire to emulate someone else.

8. Have you ever captured best moments from your mobile phone? can you share it?

nothing exciting, just an ordinary photo

9. What is the weirdest food taste you ever try? can you picture it?

I am a kind of person that never try food that i has never eaten before, usually I only eat food that i was already try it. if I see food that looks weird I certainly would not try

10. If you could ask one question to God what would it be?

I have no questions for God to be honest. I tried thinking of one but couldn’t

So, here are my nominees:

1. https://anggisekedarbercerita.wordpress.com/

2. http://www.conedm.nl/denald/

3. http://pursuingmydreams.com/

4. http://winnyradc.wordpress.com/

5. http://nisadanchicco.wordpress.com/

6. http://maisyafarhati.wordpress.com/

7. http://shintadarmawan.wordpress.com/

I am new to book blogging but here are some of my favourite book blogs! Go check out ALL of these lovely blogs!

If you choose to participate, here are 10 questions for the nominees:

  1. How would you describe yourself?
  2. If one day you randomly wake up and realize that your whole life was just a dream, what would you like to change?
  3. What is the first thing you see from a man?
  4. How many pairs of shoes do you own?
  5. Which is more important to you, your Twitter account or your Blog?
  6. What is the most embarrassing moment you have experienced?
  7. Small town or big city? Why?
  8. Pizza or pasta?
  9. When you were little, what did you want to be when you grew up?
  10. Murder Mystery or Comedy show?

Look forward to reading your responses 🙂

Multibahasa

Melihat postingan mbak Yayang tentang Bahasa Indonesia bercerita tentang sulitnya memultibahasakan anak, saya jadi berpikir insya Allah nanti kalau saya diberikan rejeki untuk punya anak kira-kira anak saya bisa 4 bahasa gak ya? Bagaimana tidak, kan ibunya asli Indonesia, ayahnya orang Romania, kami tinggal di Italia, orang tuanya berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa inggris, apa iya dia gak bakalan bingung.

Bayangkan situasi ini, ketika berbicara dengan saya menggunakan bahasa “Indonesia”, kemudian ketika berbicara dengan ayahnya dalam bahasa “Romania”, lalu ketika dia kesekolah ketemu dengan teman-temanya berbicara dalam bahasa “Italia”, kemudian ketika dia pulang kerumah lalu medengar ayah dan ibunya berbicara dalam bahasa “Inggris”, belom lagi nanti kalau sudah mulai belajar mengaji iqra, sedikit-sedikit kan bahasa “Arab” juga, hehe

Katanya sih otak anak-anak sampai usia 8 – 10 tahun merupakan fase yang paling peka untuk digunakan belajar bahasa. Mudah-mudahan anak saya bisa ya semua bahasa di atas, amin *banyak maunya*. Ya sudah kita tinggalkan saja masalah anak saya yang masih *insya Allah* nanti harus bermultibahasa (karena anaknya aja belom ada, hamil aja belom,hehe).

Sekarang kita cerita tentang saya saja yang sebenarnya saat ini juga sedang belajar multibahasa, sebagai informasi di rumah saya, tv-nya ada 2 channel dari negara yang berbeda, yang di ruang tamu channel tv dari negara Romania, yang di kamar tidur channel tv dari Italia, jadi tiap hari saya terpapar 2 bahasa itu yang bikin saya tambah lemot belajar satu bahasa (dibaca : bahasa Italia), kalau lagi pengen belajar bahasa italia biasanya nonton tv italia, tapi kebanyakan malah lebih sering nonton tv Romania karena suka nonton master chef Romania, voice of Romania dll. Ditambah lagi kalau suami saya ngumpul bareng temen-temennya yang berasal dari Romania, otomatis semuanya berbahasa Romania, saya? planga-plongo aja 😛

Menurut saya belajar bahasa Romania lebih sulit karena mereka punya grammar yang rumit dan pengucapan atau pelafalan yang lebih berbeda dibandingkan dengan bahasa Italia yang grammar-nya lebih simple dan pengucapan atau artikulasinya lebih jelas saat berbicara *ini menurut saya pribadi ya*.

Walaupun kata saya lebih simple bahasa Italia tapi kok perkembangan bahasa italia saya lelet banget yak, kata suami sih karena saya kurang praktik, jarang berbicara dalam bahasa Italia dengan orang lain, karena sehari-hari dengan suami saya hanya berbicara dalam bahasa inggris, walaupun percakapan kami di rumah terkadang di awali dengan bahasa italia tetapi pasti di akhiri dengan bahasa inggris.

Kalau disekolah bahasa setiap pengen ngobrol sama teman-teman yang lain, biar lebih cepet terkadang saya lebih memilih untuk menggunakan bahasa inggris (dari pada kelamaan mikir merangkai kata dalam bahasa Italia), padahal sudah ada larangan keras dari gurunya untuk tidak menggunakan bahasa inggris ataupun bahasa asing lainnya di dalam kelas. So, kalau saya mau ngomong bahasa inggris harus pakai jurus bisik-bisik tetangga biar gak kedengaran sama gurunya, tapi tidak semua siswa juga bisa berbahasa inggris, jadi terkadang berusaha berbahasa italia kalau sudah kepepet 😀 *jangan di tiru ya, contoh yang tidak baik*

Kata suami, jangan takut jika tidak bisa mengingat, sulit mengerti, atau mengucapkan dengan benar. Itu bukan masalah besar. Jika saya merasa tegang atau terpaksa, malah akan semakin kesulitan mengingatnya. Santai aja. The more time you spend with the language, the faster you will learn. Ini artinya harus rajin berlatih membaca, mendengar, menulis, berbicara, nonton film, berita dari tv, atau mendengarkan lagu dalam bahasa Italia, akan membuat lebih mudah mengingatnya dan memperkaya perbendaharaan kata.

Ayo belajar bahasa baru 🙂

Bazar Sekolah

Hari Sabtu tanggal 6 Desember jam 19.00 *waktu Roma* di sekolah di adakan acara bazar makanan. Menunya adalah makanan khas dari negara masing-masing siswa. Tujuan di adakan bazar ini selain buat ajang kumpul-kumpul juga sebagai ajang pengumpulan dana untuk melakukan protes (nah loh!) karena denger-denger pihak sekolah ingin melakukan pembebasan lahan agar dapat membangun sekolah yang baru tetapi dari pihak pemerintahan disini atau comune di Roma tidak mengijinkan *begitu yang saya tangkap dari penjelasan mereka dalam bahasa italia, kalau salah ya saya mohon maaf, namanya juga baru belajar *ngeles* ;-).

Ini bazarnya cuman bazar kecil-kecilan aja kok, jangan dibayangkan bazar yang heboh dan gede dengan banyak event2 yang seru, bikinnya juga cuman di dalam ruangan kelas, yang dateng ya keluarga dan teman-teman staff disana.

So, tebak saya masak apa? hadeeh, sudah tau kan saya baru memulai belajar masak beberapa bulan ini, itupun terpaksa karena kalau gak masak ya saya gak makan,hehe (emangnya ini di indonesia, ada ART, banyak makanan murah dan sesuai selera serta halal). Awalnya saya pengen bikin nasi goreng biar simpel gak repot gitu, tapi dipikir-pikir lagi, dikelas saya kan banyak orang philipina, ada juga orang cina, takutnya mereka juga masak makanan yang mirip nasi goreng, jadi gak spesial dong masakan saya, *ini ceritanya bawa nama negara #eaaak.

Tanya pendapat suami kira-kira enaknya masak apa ya,,,

Suami : bikin nasi kuning aja dari pada nasi goreng,

Saya : nasi kuning?lauknya apa dong?

Suami :ayam goreng aja yang ada bumbunya itu, yang waktu itu aku pernah makan di KBRI

Saya : bumbu apa? *mencoba mengingat menu makanan yang pernah di makan saat di kbri*

Suami : bumbu kelapa

Saya : maak, maksud kamu aku disuruh bikin ayam serundeng gitu? (eeet dah, dia pikir saya ini ahli dalam membuat masakan yang sulit-sulit seperti itu).

Saya lagi : gak mau ah bikinya susah *padahal belom pernah bikin malah bilang susah duluan*

Suami : coba di cek aja resepnya di internet, siapa tau gampang buatnya

Begitu saya cek di internet ternyata ya susah, hehe. Tapi suami bilang, nanti dia bantuin saya masak jadi gak usah hawatir. nah gitu dong, kalau ada yang bantuin saya mau deh, jadi diambil keputusan untuk bikin nasi kuning dan ayam serundeng. liat resepnya di internet, nasi kuningnya masak di rice cooker :-).

IMG_0716[1]
ini dia nasi kuning dan ayam serundeng
Mohon maaf penampakannya tidak menggugah selera karena tidak bisa garnish yang lucu-lucu dan cantik, mau pake timun atau tomat tapi lupa beli, males ke swalayan lagi, mengenai rasa masakannya boleh lah untuk dimakan, gak bikin sakit perut kok, walaupun bumbu gak selengkap kalau di Indonesia.

Oh ya beberapa masakan khas negara Bangladesh, Brazil, Bulgaria, Cina, Eritrea, Etiopia, Filippina, India, Italia, Moldavia, Russia, Senegal, Serbia juga ada loh disini (sesuai negara masing-masing siswa tentunya)

IMG_0718[1]
Zighini – Eritrea
IMG_0719[1]
Masakan Italia
IMG_0722[1]
ehm ehm,,gak pake garnish kurang cantik ya
IMG_0724[1]
masakan dari Serbia dan Bangladesh
IMG_0726[1]
Pastel – Brazil
IMG_0736[1]
Patatnik- Bulgaria
IMG_0744[1]
Pasta ala filippina
IMG_0747[1]
Riso – Cina
IMG_0748[1]
Yassa Yap – Senegal

Acaranya lumayan ramai, banyak yang datang, tapi berhubung diadakan di dalam ruangan karena di luar dingin, dan tempatnya lumayan kecil, alhasil didalam kita dempet-dempetan.

IMG_0752[1]

IMG_0754[1]
bapak yang duduk di tengah itu makan nasi kuning saya loh 😛
IMG_0755[1]

IMG_0760[1]
maaf ya gambarnya gak jelas, maklum karena fotonya pake hp, hehe

IMG_0762[1]

IMG_0756[1]

IMG_0765[1]

Selama acara saya was-was takut gak ada yang makan nasi kuning saya ternyata ada kok, malah habis tak bersisa

IMG_0769[1]
cieee,,,habis loh

Kenapa habis? Karena jumlah pengunjungnya lebih banyak dari pada jumlah makanannya, hehe. Eh tapi pengunjungnya juga pada penasaran karena semua makanan pengen di coba  dan mereka tanya-tanya ke kita bagaimana cara pembuatannya ( ini dia yang namanya cobaan), bagaimana gak, kan bahasa Italy saya masih goyang patah-patah *annisa bahar kali*, jadi penjelasannya setengah bahasa Italy setengah bahasa inggris, sisanya di bantuin sama salah satu temen dari Serbia yang sudah lancar berbahasa Italy.

IMG_0728[1]

Selesai acara sebelum pulang foto dulu dong 🙂

Cerita Tentang Suami Part 3

Disuatu malam yang dingin

Suami : sayang, you want to drink tea?

Saya : hm,,, no thanks

Suami nanya karena dia mau rebus air untuk bikin kopi, kalau seandainya saya mau minum teh juga (karena saya tidak suka minum kopi) berarti dia rebus airnya agak banyak, biar pas untuk berdua, saya minum teh, dia minum kopi.

Nah suami saya kalau minum kopi ataupun teh tidak pernah memakai gula (gimana rasanya ya?) saya pribadi sih gak suka kalau minum teh gak pake gula, menurut saya gak ada rasanya, kan di Indonesia saya terbiasa apapun makanannya minumnya teh botol s*sro eh salah, maksud saya apapun yang diminum pasti pake gula, mau jus atau teh ya sama aja.

Cerita dilanjutkan pada malam itu entah mengapa suami saya tiba-tiba pengen nambahin gula ke dalam kopinya, awalnya sih dia masukin satu sendok teh gula pasir tapi agak ragu-ragu dan sedikit terburu-buru dia balik lagi ke dapur dan menambahkan satu sendok teh gula pasir lagi ke dalam kopinya lalu di aduk, balik lagi ke ruang tamu untuk nonton tv sambil minum kopi.

Baru tegukan pertama tiba-tiba kopinya langsung disemburin keluar semua, sambil melirik ke arah saya dan berkata

” the coffee taste salty!!!”.

ya ellaah, ternyata dia salah yang harusnya nambahin gula malah ditambahin garam, cape deh,,, *tepok jidat*.

Proses Legalisasi Buku Nikah

Ada beberapa email yang masuk ke saya dan menanyakan tentang proses legalisasi buku nikah untuk pernikahan campuran yang dilaksanakan di Indonesia setelah mereka membaca postingan saya sebelumnya tentang pengurusan dokumen setelah menikah.
Akan tetapi pada postingan itu memang tidak saya jabarkan secara jelas syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan legalisasi buku nikah, sehingga berikut ini saya jabarkan secara rinci terkait persyaratan untuk proses legalisasi buku nikah di indonesia.

Salah satu tujuan untuk melegalisasi buku nikah karena perkawinan harus di catatkan dinegara asal suami sebagai syarat pengajuan visa penyatuan keluarga.

I . Kementerian Agama
(bertempat di: Jalan M.T. Thamrin no. 6 Jakarta Pusat lantai 7. Waktu: 08.00-15.00 istirahat 12.00-13.00)

Persyaratan:

  1. Mengisi formulir permohonan legalisasi yang ada disana
  2. Menyerahkan foto copy KTP/ Surat Keterangan Domisili
  3. Menyerahkan foto copy kutipan akta nikah yang sudah dilegalisasi oleh KUA Kecamatan yang menerbitkan sebanyak 3 eksemplar.
  4. Menyerahkan foto copy KTP bagi WNI.
  5. Menyerahkan foto copy passport bagi WNA.
  6. Menyerahkan surat izin tidak berhalangan menikah dari Kedutaan/ Perwakilan Negara pemohon yang telah di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia ( bagi pernikahan campuran )
  7. Menyerahkan foto copy Akte Cerai/ Akte Kematian jika yang bersangkutan berstatus janda/duda.
  8. Fotokopi surat keterangan mualaf
  9. Apabila keperluan legilisasi di urus pihak ketiga, maka harus menyerahkan surat kuasa dan foto copy KTP yang memberi kuasa dan di tanda tangan di atas materai.

Biaya tidak ada alias gratis dan proses langsung bisa di tunggu.
Tujuan : Untuk mendapatkan legalisasi dari Kementerian Agama di Buku Nikah.

II. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Bertempat di: Jl. HR. Rasuna Said kav 6-7 Kuningan Jakarta Selatan. Kantor Pelayanan Umum DitJen AHU [Administrasi Hukum Umum]. Waktu: 09.00-15.00 istirahat 12.00-13.00)

Persyaratan:

  1. Map warna kuning bersih/ baru di sertai nama pemohon dan jumlah dokumen tersebut.
  2. Mengisi formulir permohonan legalisasi.
  3. Foto copy Buku Nikah/dokumen yang sudah terdapat legalisir dari Kementerian Agama.
  4. Foto copy KTP ( WNI ).
  5. Materai Rp 6.000,-/ 1 Buku Nikah/ dokumen.
  6. Apabila keperluan legilisasi di urus pihak ketiga, maka harus menyerahkan surat kuasa dan foto copy KTP yang memberi kuasa dan di tanda tangan di atas materai.

*semua dokumen dimasukkan kedalam Map warna kuning

Proses legalisasi 2-3 hari kerja.
Biaya legalisasi yang langsung di bayar di loket BNI di dalam lobby Pelayanan Umum DitJen AHU Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Biaya sebesar Rp 25.000,- /1 Buku Nikah/dokumen.
Tujuan : Untuk mendapatkan legalisasi dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Buku Nikah.
III. Kementerian Luar Negeri
(Bertempat di: Jalan Pejambon No 6. Jakarta Pusat Direktorat Konsuler – Deplu (bagian pelayanan – di lantai dasar. Waktu: 09.30 – 16.00)

Persyaratan:

  1. Mengisi formulir/ surat permohonan legalisasi yang telah di sediakan didepan loket.
  2. Foto copy Buku Nikah/dokumen yang sudah terdapat legalisir dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
  3. Foto copy KTP ( WNI ).
  4. Materai Rp 6.000,-/ 1 Buku Nikah/ dokumen.
  5. Map warna kuning bersih/ baru di sertai nama pemohon dan jumlah dokumen tersebut.
  6. Apabila keperluan legalisasi di urus pihak ketiga, maka harus menyerahkan surat kuasa dan foto copy KTP yang memberi kuasa dan di tanda tangan di atas materai.

Proses legalisasi 2 – 3 hari kerja. Pengambilan pada kasir/ loket legalisasi.
Membayar biaya legalisasi sebesar Rp 10.000/1 Buku Nikah/dokumen dan dibayarkan langsung ke loket.

Catatan: Untuk nomor 2, 3 & 4 disediakan sebelum pergi ke Kementerian Luar Negeri atau dilakukan di koperasi Kementerian Hukum dan HAM karena di Kementerian Luar Negeri sendiri tidak ada Koperasi yang dekat dengan loket.
Tujuan : Untuk mendapatkan legalisasi dari Kementerian Luar Negeri di Buku Nikah.

IV. Kedutaan Besar Rumania di Jakarta
(Bertempat Jl. Teuku Cik Ditiro No. 42-A Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta, 10310  Telp :(021) 3900489 Waktu pelayanan : senin-rabu-jumat : 09.00-12.00)

Persyaratan:

  1. Foto copy buku nikah yang sudah dilegalisasi di atas.
  2. Foto copy paspor suami.
  3. Foto copy KTP ( WNI )/pengalaman saya di minta juga KTP asli
  4. Paspport Asli WNI
Proses legalisasi dapat diambil pada hari yang sama.
Membayar biaya legalisasi sebesar 50 Euro dikalikan kurs rupiah pada saat itu dan dibayarkan langsung ke loket.
Proses selanjutnya adalah untuk mendaftarkan langsung pernikahan di Rumania.
CATATAN & INFORMASI TAMBAHAN:
  1. Untuk persyaratan legalisasi dokumen di Kedutaan selain Rumania silahkan cek di webside masing-masing Negara yang bersangkutan.
  2. Tahapan legalisasi buku nikah yg harus melewati 3 institusi terkait (Depag, Depkumham, Deplu) MUTLAK dilakukan berurutan, tidak bisa di acak, sebagai cara pembuktian sah dari institusi yang paling terkait dengan pernikahan tersebut (Depag) hingga ke institusi yang jadi pintu keluar-masuk hubungan internasional (Deplu).
  3. Dalam hal pernikahan di Indonesia dilakukan di Kantor Catatan Sipil (KCS), maka proses legalisasi tidak memerlukan cap/pengesahan dari Depag, melainkan hanya Depkumham & Deplu.
*Sumber: komunitaskawincampur.blogspot.com dan pengalaman pribadi*